Amanat Bayi akan Takdir
Seorang bayi bicara tentang cita-cita
ia bersuara lantang agar sekeliling mereka tahu
hingga beberapa langkah dibuatnya abai dalam waktu
Tiap malam bayi itu
merengek
mencoba mengoyak takdir dan peta nasib
hingga malam meyelimutinya
larut dan tenggelam dalam temaram
mencoba mengoyak takdir dan peta nasib
hingga malam meyelimutinya
larut dan tenggelam dalam temaram
Namun bayi itu pun
sadar.
ia hanya seorang bayi, yang tak mampu berbuat apa-apa
isak tangisnya tak mampu memadamkan api pada lilin
jeritanya tak mampu membangunkan sang ayah yang tengah terlelap
serta hentakan kakinya
tak mampu menghilangkan tetesan embun yang terciprat pada lututnya
ia hanya seorang bayi, yang tak mampu berbuat apa-apa
isak tangisnya tak mampu memadamkan api pada lilin
jeritanya tak mampu membangunkan sang ayah yang tengah terlelap
serta hentakan kakinya
tak mampu menghilangkan tetesan embun yang terciprat pada lututnya
Bayi itu pun berteriak
keras,
dan berhenti
hingga kematiannya datang
dari kelahiranya yang tidak sempurna.
dan berhenti
hingga kematiannya datang
dari kelahiranya yang tidak sempurna.
Boim Dos Santos
Jakarta, 23.04.13
Jakarta, 23.04.13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar