Sepucuk Sesal untuk Hanzalah
Zal, entah apa yang kau rasa
mereka bilang kau terisak kala itu
air matamu pun bagai air bah yang terus-menerus menetes
Zal, entah apa yang kau rasa
mereka bilang kau terisak kala itu
air matamu pun bagai air bah yang terus-menerus menetes
Maafkan
aku Zal,
kukirim sepucuk sesal untukmu
karena tak sempat aku menyertaimu
Tetapi, memang sebuah berita baru sampai padaku malam tadi
dan aku bagai orang bodoh saat lewat pekarangan rumahmu
seperti gerimis dan tak menjadi hujan
kukirim sepucuk sesal untukmu
karena tak sempat aku menyertaimu
Tetapi, memang sebuah berita baru sampai padaku malam tadi
dan aku bagai orang bodoh saat lewat pekarangan rumahmu
seperti gerimis dan tak menjadi hujan
Aku ingat saat ia mendidik kita,
tentang sebuah langkah menuju surga
dan maut yang tiap hari semakin tak berjarak
Semoga isak tangismu tak mengganggu Zal
saat Ayahmu melangkah menuju surga,
dan berdoa untuk kau dan semua orang terdekat
saat menyusulnya
pada keindahan yang tidak lagi singkat
Jakarta, 03.06.13
Boim Dos Santos
Boim Dos Santos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar